DPR Dorong Program Pengembangan Perkebunan Kelapa
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo saat meninjau Perkebunan Kelapa di Desa Wusa Kabupaten Minahasa Utara. Foto: Ria/rni
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, produksinya mencapai 17 juta ton per tahun. Melihat potensi itu, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo mendorong tumbuhnya industri olahan kelapa, agar dapat memberikan nilai tambah kepada petani kelapa rakyat.
"Permasalahan petani kelapa itu kan ada pada harga kelapa yang tidak juga beranjak naik, untuk itu kami mendorong tumbuhnya industri olahan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani," ungkap Edhy saat memimpin tim kunker Komisi IV ke Provinsi Sulawesi Utara, Manado, baru-baru ini.
Usai meninjau Perkebunan Kelapa di Desa Wusa Kabupaten Minahasa Utara, Edhy meyakini dengan hasil prodkusi kelapa yang tinggi, jika dikembangan ke arah industri memiliki potensi besar sebagai pendorong perekonomian masyarakat di daerah Manado.
"Kami ke sini untuk meninjau pelaksanaan program Dirjen Perkebunan yang memiliki program kebijakan di sektor perkebunan kelapa. Sebelumnya kami sudah pernah mengunjungi tempat penelitian Badan Litbang Pertanian komoditas kelapa di sini, ternyata banyak sekali jenis varietas yang diciptakan dengan kualitas laur biasa, dan inilah yang ingin kita majukan," jelasnya.
Menurut Edhy, untuk mewujudkan kejayaan perkebunan kelapa, perlu dibuat stimulus untuk membangun sektor industri dari hasil perkebunan kelapa rakyat yang melimpah tersebut. "Hasil kelapa disini kan sangat melimpah, kita perlu membuat stimulus untuk membangun sektor industri yang dapat menampung kelapa rakyat untuk diolah menjadi minyak kelapa atau VCO. Saya yakin jika dimasifkan dapat menyerap dan mengangkat harga kelapa kita,” usulnya
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono menjelaskan ihwal besarnya potensi kelapa Indonesia untuk ditingkatkan produktivitasnya.
“Upaya kita saat ini adalah meningkatkan produktivitas kelapa dengan cara replanting yang kuncinya adalah pembenihan. Kita sedang membuat terobosan untuk pembenihan, selain membuat logistik benih dalam jumlah banyak, kita juga terus berupaya meningkatkan kualitas benih tersebut," pungkasnya. (rnm/es)